Bahas Mental

 Mental salah yang bikin kita kalah



Mental adalah hal-hal yang berkaitan dengan batin dan watak manusia. Dengan kata lain, kesehatan mental adalah kondisi ketika batin dan watak manusia dalam keadaan normal, tenteram, dan tenang, sehingga dapat menjalankan aktivitas dan menikmati kehidupan sehari-hari.


Nah, kali ini kita akan membahas mental salah yang bikin kita kalah, mental ini secara tidak disadari ada di hampir semua manusia, jika diterus-teruskan tentunya sangat berbahaya, berikut penjelasannya

Mental salah yang bikin kita kalah

1. Self pity

Self pity adalah rasa mengasiani diri terlalu dalam, merasa diri paling sengsara. Hal ini bukan membuat kita semakin kuat, yang ada mental ini membuat kita lemah.

Seperti kata-kata 

"Hidup ku kok sial banget ya"
"Aku bukan apa-apa, ga ada yang bisa dibanggain dari diri ini"
 
Itu beberapa contoh kata-kata mengasiani diri sendiri, baik itu terucap atau hanya terbatin

Mental ini terjadi karena seseorang terlalu fokus pada MASALAH, mereka tidak ikhlas atas ujian yang datang pada diri mereka dan akhirnya mereka merasa diri mereka paling malang.

2. Victim mentality
pola pikir victim mentality berakar pada trauma, kesusahan, dan rasa sakit hampir sepanjang waktu. Kondisi ini membuat seseorang merasa rentan dan takut, dan memilih untuk tidak bertanggung jawab atau menyalahkan orang lain terhadap suatu tindakan, orang yang seperti ini akan 

Menyalahkan orang lain atas bagaimana kehidupan berjalan

Merasa diri sendiri menerima banyak masalah sulit

Mengalami kesulitan mengatasi masalah hidup

Memiliki sikap negatif terhadap sebagian besar situasi

Ketika seseorang mencoba untuk membantu, justru balik diserang dengan marah

Ketika merasa kasihan pada diri sendiri, itu membuat diri merasa lebih baik

Cenderung bergaul dengan orang lain yang suka mengeluh dan menyalahkan orang lain

Merasa kurang mendapat dukungan dari orang lain

Kurang percaya diri atau memiliki harga diri yang rendah

Orang lain harus mengakui bahwa dirimu telah menjadi korban

Kurang empati terhadap masalah orang lain

Berpikir bahwa dunia adalah tempat yang tidak adil

Selalu merasa diri sendiri lebih buruk dan orang lain lebih bahagia

3. Insecurity
Hampir semua orang pernah merasa insecure atas apa yang ia miliki, merasa tidak nyaman (ga pede), merasa dirinya tidak berharga yang berlebihan, sibuk membanding-bandingakan diri sendiri dengan orang lain.

4. Mediocrity
Berada di zona nyaman, tidak berani ambil resiko, tidak ingin berubah. Jika dibiarkan mereka tidak akan berkembang, mereka akan menjadi orang rata-rata (biasa-biasa saja).

hal ini sangat merugikan, ibarat mati di masa muda, padahal masih hidup hingga tua, karena mereka tidak memiliki karya, kurang memberi manfaat, dan tidak ingin meningkatkan kapasitas diri.


Solusi dari mental yang salah

1. Mengingat Allah

Kita sebagai umat islam harus selalu mengingat Allah, tidak hanya saat sulit, saat kita diberi kenikmatan pun kita harus senantiasa mengingat Allah SWT, sebagaimana firman Allah SWT :

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (Qs. Ar-Ra'd : 28)

2. Mentadaburi Al-Quran 

Allah menurunkan Al-Quran di dunia ini sebagai pedoman bagi umat manusia, maka dari itu kita sebagai manusia, harus merenungi, mematuhi dan mengamalkan apa yang ada di dalam Al-Quran, dan dengan mentadaburi Al-Quran kita akan mudah dalam melewati ujian kehidupan.

3. Sabar dan Syukur

Dari Shuhaib bin Sinan radhiallahu’anhu dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

عجبًا لأمرِ المؤمنِ . إن أمرَه كلَّه خيرٌ . وليس ذاك لأحدٍ إلا للمؤمنِ . إن أصابته سراءُ شكرَ . فكان خيرًا له . وإن أصابته ضراءُ صبر . فكان خيرًا له
Artinya:
“Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya." (HR Muslim Nomor 2999).

4. Berteman dengan orang shalih

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Seseorang itu mengikuti din (agama; tabiat; akhlaq) kawan dekatnya. Oleh karena itu, hendaknya seseorang di antara kalian memperhatikan siapa yang dia jadikan kawan dekat.

Berkawan dengan orang shalih membawa dampak yang baik, karena kawan itu akan mempengaruhi kawannya. Jika kawan itu shalih akan membawa kepada kebaikan, sebaliknya jika kawan itu buruk akan membawa kepada keburukan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan hal ini di dalam hadits shahih.

 عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “مَثَلُ الجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ، كَحَامِلِ المِسْكِ وَنَافِخِ الكِيرِ، فَحَامِلُ المِسْكِ: إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ الكِيرِ: إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً 

“ Dari Abu Musa al-Asy’ari Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakan api (pandai besi). Adapun penjual minyak wangi, mungkin dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau  mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan membakar  pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang buruk”

5. Berprasangka baik pada Allah

Dalam sebuah hadis qudsi dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda 

حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ بُرْقَانَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْأَصَمِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا دَعَانِي

“Sesungguhnya Allah berkata : Aku sesuai prasangka hambaku padaku. Jika prasangka itu baik, maka kebaikan baginya. Dan apabila prasangka itu buruk, maka keburukan baginya.” (HR. Muslim no. 4849)


Nah, itu beberapa penjelasannya
Semoga bermanfaat

Ingat yaa teman-teman, hampir semua ujian yang dialami manusia di dunia ini adalah masalah second (sudah pernah di alami manusia lain), karena itu obati masalah dengan posifity yaitu cobalah mengambil hikmah dari setiap masalah, belajarlah dari orang-orang yang berhasil melewati masalah seperti masalah yang kita hadapi

bagaimana mereka bisa melewatinya ?
bagaimana caranya ?

Kita bisa ambil hikmah dari itu semua
Selalu berbaik sangka
Menerima dengan lapang dada
Fokus pada SOLUSI
Sabar dan syukuri
Selalu muhasabah diri
Jangan merasa sendiri
Beri respon yang baik pada setiap rintangan
Pakailah sudut pandang pemenang dalam melihat tantangan

Jangan sampai kita melihat dunia dengan kaca mata masa lalu, barangkali mereka yang pernah menyakiti kita, mengecewakan kita, mereka sudah berubah menjadi lebih baik. 

Maafkanlah semua masa lalu, jangan salahkan siapapun, mulailah bangkit !



Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer