Sejauh Pandang

 Sejauh Pandang

Hari-hari menjelma menjadi bulan, bulan melaju menjadi tahun, tahun berikutnya akan beralih dengan tahun-tahun yang datang setelahnya..

Kehidupan memang layaknya perjalanan, yang dilalui dengan keindahan dan tak jarang ada halang rintang. Melewati berbagai kejadian, bertemu banyak orang dan kesempatan. Bila diingat bagai film yang berputar mundur, namun itu hanya bisa di bayang-bayang ingatan masa lalu yang muncul sesaat.

Sesaat, namun ternyata ku terperangkap dalam masa lalu. Terkadang malah lupa jika yang sudah ya sudah..
Seakan mentari pagi ini berpesan, hiduplah di hari ini, hidupi kehidupan dan nikmati.

Tersadar? Butuh waktu, yah berjalannya waktu, makin sadar diri ini bahwa sudah ada di tahun yang dulunya dinanti.. Merasa ingin kembali di masa lalu, padahal ketika di masa itu menginginkan masa kini.

Kembali tersadar, harus membuka mata, menerima apa adanya hari ini.

Di hari dimana kita berpisah, ada harapan yang tak selalu terucap, melalui mata yang tak mengenal tipu, melalui senyuman berbalik rindu. 

Saat itu, mimpi masa depan harap segera cepat dapat. Setiap malam, bukan lagi hari lalu yang diingat, namun awang masa depan yang penuh dengan pertanyaan, tanya keraguan bisa atau sebaliknya. Ingin, cepat menggapai mimpi pikirnya, namun takut apa bisa?

Setahap demi setahap, melihat lagi dan mengamat, mendengarkan kisah mereka yang lebih dulu, membaca pesan, bahwa semua memiliki waktu.

Kemarin, jadi cermin untuk berbenah 
Hari ini, jadi hari mu, lakukan yang terbaik
Esok, masih misteri, tak perlu ditakuti

Terdengar lembut ucap ibu kala itu, "belajar yang sungguh-sungguh", melepas kepergian anaknya, dengan senyum dan harap.

Sejauh pandang, hari ini.







Komentar

Postingan Populer